MENGHINDARI PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

Satu hal penting tentang persaingan usaha adalah bahwa hal itu selalu ada di pasar bisnis, sehingga tidak akan ada bidang bisnis apa pun yang tidak memiliki persaingan. Sebenarnya, persaingan usaha di dalam dunia bisnis dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni persaingan usaha sehat dan persaingan usaha tidak sehat. Jika dilihat dari namanya, kita dapat menarik kesimpulan bahwa persaingan usaha sehat adalah hal yang baik karena dapat mendorong pertumbuhan bisnis.

Sebaliknya, persaingan usaha tidak sehat merupakan hal yang tidak baik karena dapat menghambat suatu bisnis tertentu. Lalu, bagaimanakah kita dapat membedakan antara persaingan usaha tidak sehat dan persaingan usaha yang sehat?

Berikut telah kami sajikan ciri-ciri umum dari kedua jenis persaingan usaha.

 

Ciri-Ciri Persaingan Usaha Sehat

  • Konsumen memiliki banyak opsi di pasar. Lebih banyak opsi atau pilihan di pasar biasanya menghasilkan kualitas produk yang lebih tinggi dan harga yang lebih rendah.
  • Bisnis yang sukses dapat memperluas dan mengubah bauran produk berdasarkan permintaan pelanggan. Bisnis dapat memindahkan fasilitas operasi mereka, memperluas fasilitas yang ada atau mengubah basis teknologi mereka.
  • Bisnis yang tidak selaras dengan tuntutan pelanggan, hukum atau praktik bisnis lama kelamaan akan mengalami kegagalan. Mereka akan digantikan oleh bisnis baru yang terbentuk untuk mengisi kesenjangan atau perluasan bisnis yang lebih sesuai dengan pelanggan.
  • Operasi bisnis yang tidak menguntungkan dapat ditutup untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
  • Bisnis yang menawarkan produk usang (tidak menyesuaikan dengan perkembangan zaman) lama kelamaan akan tertinggal.
  • Bisnis dengan layanan yang buruk akan ditinggalkan oleh konsumen.
  • Apabila permintaan tinggi, maka harga akan naik. Apabila lebih banyak pemasok memasuki pasar, maka hal ini dapat menjaga agar harga tetap wajar.

 

Ciri-Ciri Persaingan Usaha Tidak Sehat

  • Dalam persaingan usaha tidak sehat, konsumen memiliki opsi atau pilihan yang terbatas di pasar, baik melalui monopoli atau kartel.
  • Bisnis yang sukses terbatas dalam kemampuan mereka untuk memperluas atau menyesuaikan penawaran.

Ini mungkin karena aturan pemerintah daerah melarang mereka pindah ke toko yang lebih besar atau menambah pabrik yang ada.

  • Pemerintah daerah dapat mencegah bisnis menutup fasilitasnya.

Hal semacam ini sempat terjadi di Prancis, di mana pemerintah Prancis saat itu mengeluarkan aturan agar perusahaan tetap membayar beberapa tahun upah kepada pekerja ketika pabrik tutup berujung pada produktifitas pabrik yang menurun di beberapa daerah. Hal semacam ini sangat kental dengan persaingan usaha tidak sehat.

  • Ciri-ciri persaingan usaha tidak sehat selanjutnya adalah adanya auran lokal atau undang-undang nasional membatasi pendatang bisnis baru ke pasar.

Misalnya kasus Kota New York membatasi jumlah taksi, menyebabkan setiap lisensi atau perizinan taksi bernilai seratus ribu dolar. Hal ini juga membuat tarif taksi meroket.

Di samping itu, aturan lisensi untuk banyak profesi yang tidak benar-benar membutuhkan lisensi adalah beban lain, seperti yang ditemukan di Louisiana.

Tukang bunga tukang cukur, dekorator interior, dan banyak pekerjaan lainnya menaikkan upah 10% karena aturan lisensi membatasi pasokan tenaga kerja terampil.

 

Strategi dalam Menghindari Persaingan Usaha Tidak Sehat

  1. Lakukan riset pasar sebelum meluncurkan usaha
    Sebelum Kamu sebuah usaha, ada baiknya untuk mempelajari kondisi pasar terlebih dahulu. Bisnis memang sangat erat kaitannya dengan peluang, dan untuk mengidentifikasi peluang, pelaku usaha perlu melakukan riset pasar.
    Apabila pengusaha memulai bisnis tanpa memahami pasar, maka hal ini dapat membawa dampak buruk dalam perkembangan bisnis nantinya. Dalam melakukan riset pasar, hanya mengidentifikasi kebutuhan dan berbicara dengan pelanggan tidaklah cukup. Bagian dari riset awal yang penting adalah memahami persaingan.
    Mulailah dengan beberapa pertanyaan seperti “Perusahaan mana lagi yang menyediakan produk serupa?” “Apakah mereka perusahaan kecil atau perusahaan besar?” “Sudah berapa lama bisnis mereka berjalan?” “Bagaimana kabar bisnis mereka saat ini?” “Apakah bisnis mereka berhasil?” “Jika tidak berhasil, mengapa?” dan seterusnya.
    Memahami persaingan sangat penting, karena dengan memahami persaingan maka pelaku bisnis akan mendapatkan gambaran luas mengenai peluang. Tentu, pelanggan mungkin menginginkan produk tersebut, tetapi pesaing mungkin sudah memiliki penawaran yang lebih baik.
    Meskipun cukup penting, nyatanya pendiri usaha jarang menghabiskan cukup waktu untuk melakukan riset pasar dan benar-benar memahami pesaing yang ada, sehingga menjadi penghambat dalam pengembangan perusahaan yang sukses.
  2. Kenali pesaing bisnis di masa lalu dan masa depan
    Ketika pengusaha memikirkan peluang, sebaiknya tidak hanya memikirkannya pada saat ini. Para pelaku usaha diharapkan mengetahui tentang pesaing yang gagal di masa lalu, dan tentang pesaing potensial di masa depan juga.
    Sebagai contoh nyata, orang-orang telah banyak bekerja pada Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) dan Virtual Reality sebelumnya dan upaya tersebut tidak cukup berhasil. Kemudian, banyak startup mencoba untuk memulai usaha di bidang ini lagi dan terbukti bahwa kali ini segalanya berbeda.
    Mengenali pesaing usaha di masa lalu, baik itu persaingan usaha yang sehat maupun persaingan usaha tidak sehat adalah hal yang sangat penting, karena para investor ingin tahu apa sebenarnya yang berbeda sekarang, kondisi apa yang tidak ada sebelumnya, dan mengapa kali ini akan berbeda.
    Demikian pula, penting juga untuk memikirkan siapa lagi yang akan memasuki pasar. Ini adalah dinamika yang jauh lebih sulit untuk diprediksi karena dalam dunia bisnis, prediksi sangatlah sulit. Meskipun sangat sulit untuk memprediksi calon pesaing, namun hal ini tetap bukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan.
  3. Cari tahu diferensiasi kompetitif Kamu
    Setelah melakukan riset pasar dan mempelajari pesaing bisnis saat ini, masa lalu, dan masa depan, pengusaha juga perlu memperhatikan apa saja diferensiasi kompetitif yang dimilikinya.
    Dalam hal ini, pelaku usaha bisa mengajukan beberapa pertanyaan seperti “Apa hal unik dari produk yang ditawarkan?” “Mengapa dan bagaimana produk Kamu berbeda?” “Mengapa perbedaan ini cukup penting bagi Kamu untuk memenangkan persaingan usaha tidak sehat?”
    Pelaku usaha yang memiliki pengalaman di pasar spesifik biasanya memiliki wawasan unik, dan mampu memberikan penawaran yang berbeda.
    Diferensiasi yang baik biasanya berkaitan dengan keunggulan produk, pemasaran, atau penjualan. Apabila sudah mengetahui diferensiasi produk, maka pelaku usaha sudah tidak perlu khawatir dengan persaingan usaha tidak sehat.
    Keunggulan produk akan tercipta ketika produk Kamu secara substansial berbeda dalam cara kerjanya dari produk pesaing. Keunggulan penjualan biasanya didasarkan pada pengalaman Kamu dan pemahaman mendalam tentang pelanggan.
  4. Perhatikan pesaing Kamu, tetapi jangan terlalu mengkhawatirkannya
    Kebanyakan pelaku usaha menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengkhawatirkan persaingan setiap hari. Mereka mungkin terlalu berfokus pada pesaingnya, sampai-sampai lupa untuk mempersiapkan strategi bisnis sendiri.
    Jika pelaku usaha mengikuti setiap berita dari setiap pesaing,  maka ia kemungkinan besar akan mengalami kondisi emosional yang tidak stabil. Pada akhirnya, yang terpenting bukanlah apa yang dilakukan pesaing Kamu, melainkan apa yang Kamu lakukan.
    Kamu tidak memiliki kendali atas rilis produk, penjualan, dan PR pesaing Kamu, karena yang dapat Kamu kendalikan hanyalah bisnis Kamu sendiri. Berfokus pada penciptaan produk terbaik yang disukai pelanggan Kamu adalah pertahanan terbaik Kamu melawan persaingan usaha tidak sehat.
    Daripada membaca berita harian tentang persaingan usaha tidak sehat, buatlah ulasan setiap beberapa bulan mengenai kedua bisnis atau produk yang tengah bersaing. Dengan cara ini Kamu dapat melacak apa yang terjadi tanpa stres karena terlalu fokus dalam mengikuti pesaing Kamu setiap hari.
  5. Memberikan layanan pelanggan yang hebat.
    Memberikan layanan pelanggan yang hebat dan mudah diingat adalah cara yang bagus untuk membangun loyalitas di antara pelanggan dan membedakan diri Kamu dari pesaing, sehingga secara tidak langsung dapat menghindari persaingan usaha tidak sehat.
    Prioritaskan perekrutan karyawan yang memiliki pemahaman penuh tidak hanya tentang produk dan layanan Kamu, tetapi juga merek yang diusung oleh perusahaan secara keseluruhan.
    Jangan terburu-buru dalam proses perekrutan anggota tim layanan pelanggan. Tim layanan pelanggan harus selalu bersikap sopan dan hormat. Mereka harus selalu responsif terhadap pertanyaan pelanggan, memiliki pendekatan pemecahan masalah yang baik, serta selalu meminta umpan balik pelanggan.
    Perusahaan yang berpusat pada pelanggan didukung oleh staf yang dapat diandalkan sehingga meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan. Sangat penting untuk meningkatkan semangat tim, karena karyawan membutuhkan motivasi konstan untuk mengungguli orang lain.
  6. Memanfaatkan Teknologi
    Strategi dalam menghindari persaingan usaha tidak sehat yang terakhir adalah dengan memanfaatkan teknologi. Sebenarnya, pemanfaatan teknologi sangat penting untuk mendukung operasional usaha secara keseluruhan, sehingga usaha Kamu dapat tetap mengungguli persaingan usaha sehat maupun persaingan usaha tidak sehat.

Sekian penjelasan mengenai menghindari persaingan usaha tidak sehat dari Kami. Semoga artikel ini dapat membantu Kamu dalam menghindari persingan usaha yang tidak sehat dalam sebuah bisnis. Gunakan aplikasi kasir SIDRetail AE ini untuk membantu mengelola keuangan bisnis Kamu. Dengan SIDRetail Kamu akan lebih mudah dalam mengatur keuangan apaun jenis usaha dan bisnis Kamu, karena lebih user friendly dan bisa diakses di mana saja. Dengan menggunakan aplikasi kasir Kamu akan mendapatkan fitur-fitur terbaru yan mendukung usaha bisnis Kamu.

 

Diposting pada tanggal: 18-5-2024